Jumat, 14 Desember 2012

Memaafkan dan Melupakan



Memaafkan dan Melupakan
Pertanyaan: Apakah memaafkan sama dengan melupakan?
Jawaban:
Menurut saya, memaafkan tidak sama dengan melupakan.
“to forgive but not to forget”
Memaafkan = mengikhlaskan apa yang telah dia lakukan .
Melupakan = melupakan apa yang pernah dia lakukan .
Memaafkan adalah mengikhlaskan untuk tidak mengungkit-ungkit yang dulu, sedangkan untuk masalah “melupakan”, menurut saya itu sedikit impossible
Kalau memaafkan tapi melupakan, itu namanya bukan memaafkan tapi melarikan diri dari masalah “memaafkan”, berarti, dia belum berani memaafkan, bisa jadi dia berkedok “melupakan”.

Saya pernah membaca cerita seperti ini:
Anak : “Ayah, aku selalu nakal dan sering melakukan kesalahan. Bagaimanakan caranya agar aku tidak mengulanginya lagi?”
Ayah : “Setiap kali jika engkau melakukan kenakalan atau kesalahan, tancapkan paku di papan tersebut, sejumlah dengan kesalahan yg engkau buat.”
Si anak bingung karena ayahnya tidak memberikan solusi, hanya masukan saja. Namun tetap anak tersebut lakukan seperti ayahnya sarankan…
Selang beberapa lama, papan tersebut penuh dengan paku2 yg tertancap. Lalu anaknya berkata kembali kepada ayahnya…
Anak : “Ayah, kesalahanku begitu banyak…dan paku di papan ini mengingatkan aku akan kesalahanku, bagaimana caranya agar aku tidak selalu ingat dengan adanya paku di papan ini?”
Ayah : “Minta maaflah dan lakukanlah kebaikan. 1 kebaikan, 1 paku yg kau cabut di papan tersebut.”
Tidak lama berselang, semua paku sudah tercabut dan yang tersisa di papan itu hanya lubang bekas paku tertancap.
Anaknya berkata dengan lirih…
Anak : “Ayah, semua kebaikan sudah aku lakukan. Aku sudah minta maaf kepada yang aku sakiti. Semua paku sudah ku cabut dari papan tersebut. Namun sisa lubang tersebut tidak enak dipandang.”
Ayah : “1 paku 1 kesalahan, semua paku sudah dicabut hanya meninggalkan bekas lubang di papan. Itu adalah arti bahwa walau engkau sudah meminta maaf, namun kesalahan tersebut tetap meninggalkan bekas dan tidak akan pernah hilang. Maka jangalah engkau sering melakukan kesalahan. Semakin sering, semakin banyak yang mengingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar